navbar

" STEP BY STEP TO LEARN "

Rabu, 17 Oktober 2012

Perbedaan Stress Dengan Depresi


Seseorang yang mendapat tugas begitu banyak dari atasan mengatakan " Waduhh, tugas ini banyak sekali membuat aku depresi". Yang dimaksud oleh pembicara mungkin adalah kata "stress" dan bukan "depresi". Stress adalah  berbeda dengan depresi. Depresi lebih parah dibanding dengan stress, seperti dikutip dari yahoo.com di bawah ini.

STRESS


Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres yang ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari-hari. Stres ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam kehidupan yang biasanya membosankan dan rutin. Tetapi stress yang terlalu banyak dan berkelanjutan, bila tidak ditanggulangi, akan berbahaya bagi kesehatan.

Gejala-gejala
  • Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga dan kolega.
  • Bertindak secara agresif dan defensif
  • Merasa selalu lelah.
  • Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
  • Palpitasi atau jantung berdebar-debar.
  • Otot-otot tegang.
  • Sakit kepala, perut dan diare.

Komplikasi
  • Tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
  • Sakit mental, hysteria.
  • Gangguan makan seperti hilang nafsu makan atau terlalu banyak makan.
  • Tidak bisa tidur (insomnia).
  • Migren/kepala pusing.
  • Sakit maag.
  • Serangan asma yang tambah berat.
  • Ruam kulit.

Penyebab

Kejadian hidup sehari-hari baik gembira dan sedih seperti: Menikah/mempunyai anak. Mulai tempat kerja baru/pindah rumah/emigrasi. Kehilangan orang yang dicintai baik karena meninggal atau cerai. Masalah hubungan pribadi. Pelajaran sekolah maupun pekerjaan yang membutuhkan jadwal waktu yang ketat, dan atau bekerja dengan atasan yang keras dan kurang pengertian. Tidak sehat. Lingkungan seperti terlalu ramai, terlalu banyak orang atau terlalu panas dalam rumah atau tempat kerja. Masalah keuangan seperti hutang dan pengeluaran di luar kemampuan.Kurang percaya diri, pemalu Terlalu ambisi dan bercita-cita terlalu tinggi. Perasaan negatif seperti rasa bersalah dan tidak tahu cara pemecahannya, frustasi. Tidak dapat bergaul, kurang dukungan kawan. Membuat keputusan masalah yang bisa merubah jalan hidupnya atau dipaksa untuk merubah nilai-nilai/prinsip hidup pribadi.


DEPRESI


Merupakan keadaan sakit jiwa ringan, bukan hanya rasa sedih biasa yang setiap orang mungkin sering merasakan. Bila seseorang menderita depresi, dia tidak bisa sembuh sendiri. Penderita perlu diobati jika tidak akan bertambah berat.

Gejala-gejala
  • Merasa selalu sedih.
  • Kehilagan perhatian terhadap aktifitas sehari-hari.
  • Tidak bisa konsentrasi/membuat keputusan.
  • Berpikir untuk bunuh diri/mati.
  • Gangguan kebiasaan tidur (tidak bisa tidur, bangun lebih awal di pagi hari, tidur berkali-kali terbangun, terlalu banyak tidur).
  • Rasa cemas.
  • Tidak ingin bicara/bergaul dengan orang lain.
  • Nafsu makan dan berat badan menurun, merasa lelah.
  • Merasa kesepian, tidak berharga, rasa bersalah.
  • Komplikasi
  • Peningkatan keadaan depresi, sehingga penderita tidak bisa memenuhi tugas di rumah/tempat kerja.
  • Usaha untuk bunuh diri.

Penyebab umum
  • Tidak ada sebab nyata.
  • Tekanan batin (stress) berat (karena kematian orang tercinta, perceraian, kehilangan pekerjaan, dan sebagainya)/stress yang berkepanjangan (karena desakan tanggung jawab sehari-hari).
  • Perubahan hormon pada wanita selama menstruasi, sehabis melahirkan, dan periode menopause.
  • Penyakit tertentu seperti pendarahan otak, penyakit ruam syaraf, psoriasis.

Yang dapat anda lakukan

Konsultasikan ke dokter ( dalam hal ini psikiater )bila menderita depresi.
Minum obat atas resep dokter secara teratur. Bila timbul efek samping, beritahu dokter sehingga bisa diatasi. Jangan menghentikan sendiri pemakaian obat.

Tindakan dokter anda

Memberikan nasehat.
Memberi obat anti-depresi.
Merujuk ke ahli psikoterapi.
Merujuk ke ahli jiwa (psikiater)

Otak
Depresi 
 
 

Labels